Mulanya saya diajarin menyetir oleh Hendy – adik saya ini. Kemudian saya pinjem sehari dua hari hingga ketagihan dan diperlukan akhirnya berhari-hari.

Kesehariannya setiap malam – mobil ini saya parkir dijalan Ciateul Kaler dibawah pohon cemara berjejer dengan mobil-mobil lainya.

Jaraknya sekitar 150 meter dari rumah saya – Maksudnya rumah Nenek saya – tepatnya beda Rukun Tangga. Dan disanalah saya memang biasa main. So pasti aman. Kenapa tidak saya parkir dirumah ? Karena dirumah tidak ada lahan parkir. Karena rumah Nenek saya masuk gang alias jalan kecil yang hanya bisa dilalui motor. Walaupun rumah Nenek saya ini hanya berjarak 15 meter dari jalan raya pungkur.

Mobil ini saya pake untuk bekerja. Jam tujuh pagi saya sudah berangkat. Tidak langsung ketempat kerja melainkan ke komplek Sadang Serang kerumah kekasihku, menjemputnya untuk pergi bekerja. Jadi saya antar dulu dia ke PT. Sipatex dijalan Putri kemudian dari sana barulah saya menyusur jalan Asia Afrika terus kejalan Jenderal Sudirman dan belok masuk kejalan Cijerah dan langsung menuju kantorku.

Untungnya jam kantor saya mundur tigapuluh menit alias begin to work at eight thirty, dan ini otomatis berpengaruh pada jam pulangnya yang juga mundur 30 menit, berarti kekasih saya ini harus sabar menunggu, but it’s okay. Kekasih saya ini memang tidak pernah pulang on time walaupun tidak dibayar lembur.

So, tugas saya selain menjemput kekasih saya dari rumahnya ketempat kerjanya, juga menjemputnya dari tempat kerjanya kerumahnya, dan itu semua saya lakukan dengan Enjoy. boleh dibilang mungkin inilah masa indah berpacaran. Sering kekasih saya ini menyuapi saya makanan disaat saya sedang menyetir, dan pengalaman ini lebih indah dirasakan oleh saya daripada setelah resmi menjadi suami istri. Kenapa ya ? pembaca tentunya lebih tahu, hehe…

Well, buat adik saya – Serda Setya – terimakasih sudah membiarkan saya memakai mobilnya, dan semoga saja kebahagiaan yang saya peroleh ini bisa menolong adik saya – nanan – dikala sedang bersedih, Amin…..!!!!