Berpacaran dengannya, tentulah tidak mulus, I don’t believe if there is someone hasn’t Obstacle in their life. Seperti hal yang saya alami ada rintangannya. Like usual there is third party. Ya , orang ketiga yang mencoba memasuki dan mau memecah hubungan kami.

Sebut saja namanya adalah si Harto. Dia berasal dari daerah dimana Istri saya dilahirkan. Jadi tentu kalau sekampung pasti kenal, dan dia kini bekerja di Bursa Efek Jakarta.

Belakangan setiap saya apel malam minggu, diapun selalu hadir, dengan gayanya bagai Boss, maklum dia gendut tidak seperti saya yang AThletis. Tidak itu saja, dia datang kesini dengan berkendara Mobil Daihatsu Classy. Ditahun 1996, jenis mobil ini digolongkan mewah. Sedang saya hanya berkendara mobil Honda Civic Tahun 1076 dan itupun bukan mobil kepunyaan saya, melainkan punya adik saya yang waktu itu kerja di Jakarta, sehingga kesehariannya mobil itu saya pakai.

Selain Mobil si Harto ini juga sudah akrab menggunakan Handphone, sedang mainan saya masih berupa Pager, dan itupun milik perusahaan, bukan sengaja saya beli.

Jadi dari segi materi, saya memang jauh dibanding dia, bahkan selentingan yang ssaya dengar, andai dia mengawini kekasih saya ini, maka Kakak kekasih saya ini akan diberi tambahan modal. Yang pada waktu itu Kakaknya memang punya Toko atau Warung, jelas si Kakak ini tentunya merestui daripada ke saya.

Si Harto ini merasa punya angin. Jadi saat dia pulang ke kampung halamannya langsung menemui Orang Tua kekasih saya mengutarakan maksudnya.

Saya sudah kalah langkah. Akhirnya saya mundur selangkah membiarkan kekasih saya ini untuk berpacaran dengannya. Go…Ahead…! If the wealthy is the priotity.

Sayapun tentu tidak mau berlarut sebagai lelaki yang tak jelek dan berpenghasilan maka sayapun mencari penggantinya. I’D Got It…!

Namun hubungan kami tidaklah berakhir. Jadinya setiap malam sabtu saya masih berpacaran dengannya, dan untuk malam minggu saya berpacaran dengan kekasih baru saya. Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa, Berpacaran dengan dua orang yang masing-masing mengetahui.

Silakan baca ke cerita selanjutnya atau kembali membaca Susi Susanti. Don’t forget leave your message. Thank you…..!!!!!