ml0057Pertemuannya ketika dia melamar ke perusahaan dimana saya bekerja, waktu itu dia lagi tes dan teman saya menanyakan namanya, dia jawab Susi Susanti. “Pemain Bulu Tangkis…!” ucapku reflex, maksud menggoda, yang digoda rada ketus. Tapi dasar wanita, dibalik keketusan tersimpan ketulusan.

Terbukti, esok harinya dia dating lagi, mungkin bermaksud menanyakan hasil testnya. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Saya berkenalan. Dan mencuri waktu untuk mengantarnya pulang yang memang rumahnya tidak begitu jauh. Cukup untuk kami berdua ngobrol saling mengenal.

Benih cintapun ditanam, karena pada waktu itu status saya dengan pacar saya yang sekarang jadi istri saya lagi goyah diambang kebubaran.

Keseriusanpun terjalin. Kami bermaksud tunangan. Dan itupun saya utarakan pada pacar yang sekarang istri saya. Namun tamparan dipipi saya peroleh. Saya diam. Biarlah. Jika itu membuatnya lebih lega.

Sesampainya dirumah, dimana hari ini kamis malam / malam jum’at, saya melaksanakan Sholat Istikharoh. Saya memohon kepada ALLAH dipilihkan jodoh yang baik untuk saya, Susi ataukah Tati.

Sepulang kerja, jum’at sore, saya mampir kerumahnya bermaksud menanyakan persiapannya untuk hari minggu besok dimana saya akan dating bersama keluarga saya untuk membicarakan pertunangan. Susi bilang, kalo keluarganya ada yang sakit, neneknya, jadi untuk pertemuan itu ditunda.

Besoknya hari sabtu, sepulang kerja, saya kembali mampir kerumahnya. Kali ini susi memberi surat kepada saya yang isinya ternyata bukan surat darinya melainkan surqat dari cowok yang menyukainya dimana pokok isi surat itu meminta saya untuk menjauhi susi, kalo tidak dia dan gengnya akan melukai saya.

Saya langsung memutuskan, mungkin inilah petunjuk dari ALLAH, bahwa susi bukanlah jodoh saya. Terbukti perundingan pertunanganpun ditunda dan kemudian sayapun diancam. Dihati, saya memutuskan untuk melupakannya dan akan memperjuangkan pacar saya tati dan akan saya bilang padanya kalo saya membatalkan pertunangan dengan susi.

Setelah itu saya benar-benar melupakannya. Saya mengamankan diri bagai pengecut. Saya tidak mau sepulang kerja tiba-tiba dijalan, saya dikeroyok orang membuat ketampanan saya hancur, lalu saya tak laku, gara-gara ngerebutin kamu, huuh….. l miss you…..

UIH KAPAYUN