Saya sadar kalo saya bukanlah seorang Pegawai Negeri, saya hanyalah karyawan swasta, dan tidak terpikir oleh saya untuk bisa jadi Pegawai Negeri. Berarti saya tidak akan menikmati tunjangan masa pensiun, berarti saya harus mengantisipasinya. Dan tatkala ada sebuah Asuransi menawarkan Tunjangan Kematian sekaligus Dana Pensiun, dengan segera saya respect karenanya.

September 2009 lewat salesnya bernama Arni, akhirnya saya masuk Asuransi Rejeki produk dari AIG Lippo dalam mengambil premi yang paling kecil Rp. 100,000.- Dengan masa pertanggungan 20 tahun dan pembayaran premi selama 10 tahun, dan selama satu tahun premi deposit tidak boleh diambil.

Pada waktu itu saya daftarkan ahli waris pertama saya adalah adik saya yang bernama Hendy hendarsah baru kemudian kekasih saya dengan status hubungan Tunangan. Terpaksa saya lakukan demikian karena kekasih saya ini belumlah resmi menjadi Istri saya, jadi urusan ahli waris tentu akan saya berikan kepada adik saya.

Baru setelah saya dikaruniai seorang anak, maka daftar ahli warispun saya ganti menjadi ahli waris pertama saya adalah Hastati – status hubungan – Istri, dan ahli waris kedua adalah anak saya Muhammad Raflihuda ststus hubungan – anak – sedang untuk Hendy hendarsah terpaksa saya delete.

Manfaat asuransi ini – Premi depositnya – sejak tahun 2003 sudah saya ambil dan kemudian bila saya perlu duit maka premi deposit ini menjadi alternatif nomor satu untuk diambil, padahal jika tidak diambil-ambil pada tahun kesepuluh saya akan memperoleh Deposit sebesar Rp. 40 juta untuk perhitungan kasar.

Kenyataan ditahun kesepuluh – tahun 2008 – saya hanya mendapatkan bonus sebesar Rp. 1,700,000.- Alhamdulillah karena sejak tahun 2007 saya hanya membayar Premi Resiko saya sebesar Rp. 30,000.- sedang untuk premi depositnya tidak saya bayar lagi. Kenapa ? karena ditahun itu saya mengalami Crisis Economy. Usaha saya Bankrupt, namun saya tetap berusaha menjaga perlindungan keluarga saya, yang hanya tinggal membayar premi resiko setahun lagi. Dan setelah September 2008 hingga September 2018 saya sudah dibebaskan dari kewajiban premi.

Kini, dan sampai tahun 2018 mungkin saya merasakan keamanan dimana setidaknya saya bisa meninggalkan warisan atau tunjangan kematian yang tidaklah besar namun pastinya akan sangat berarti.

Namun terlepas dari itu semua tentunya saya berharap berumur panjang, karena saya merasa dosa saya terlalu banyak, dan saya ingin melebur dosa terlebih dahulu, karena saya tidak mau menerima siksa Api Neraka dengan kata lain tentunya Syurga adalah tujuannya.

Saya yakin para pembacapun berkeinginan sama. Namun kita adalah manusia biasa yang tidak luput dari Khilaf dan Dosa, dan kita semua berharap, ALLAH akan menghapus dosa-dosa yang kita perbuat. Amin Yaa Robbul Alamin…..!!!!!